Senin, 21 Juli 2008

*But They Did Not Give Up!*


*Abraham Lincoln* berangkat ke medan perang sebagai kapten dan kembali sebagai prajurit. Kemudian, dia gagal sebagai pebisnis. Sebagai ahli hukum di Springfield, dia sangat tidak praktis dan temperamental untuk sukses. Dia beralih ke dunia politik dan kalah pada usaha pertamanya untuk menjadi anggota legislatif, kemudian kalah lagi dalam nominasi menjadi anggota konggres, kemudian gagal menjadi komisioner di General Land Office, kalah
lagi dalam pemilihan senator tahun 1854, kalah lagi dalam pemilihan Wakil Presiden tahun 1856, dan kalah lagi dalam pemilihan senat 1858. Dia menulis
kepada seorang temannya, "*Saya sekarang adalah manusia hidup yang paling menderita. Jika apa yang saya rasakan dibagi rata kepada semua umat manusia, maka tak ada wajah yang ceria di muka bumi ini*."


*Winston Churcill* harus mengulang di sekolah dasar, dan saat ia memasuki
sekolah berikutnya, Harrow, ia ditempatkan di bagian terendah di kelas
terendah. Selanjutnya, ia gagal dua kali dalam ujian masuk Royal Military
Academy at Sandhurst. Ia kalah dalam pemilihan anggota parlemen. Ia menjadi
perdana menteri di usia 62 tahun.
Ia kemudian menulis, "*Never give in,
never give in, never, never, never, never - in nothing, great or small,
large or petty - never give in except to convictions of honor and good
sense. Never, Never, Never, Never give up*."


*Socrates*, dijuluki sebagai "koruptor kaum muda yang amoral" karena
ajarannya. Ia meneruskan korupsinya, bahkan setelah dijatuhi hukuman mati.
Ia mati minum racun dan tetap dalam keadaan korupsi.


*Sigmund Freud* menuai "Huuu...!" yang meriah saat pertama kali
mempresentasikan idenya di hadapan masyarakat ilmiah Eropa. Ia kembali ke
kantornya dan tetap menulis.


Guru-guru *Thomas Alva Edison* berkata, "*dia terlalu tolol untuk belajar
apapun*." Dia dipecat dari pekerjaan pertamanya karena "tidak produktif".
Sebagai penemu, Edison membuat 1.000 percobaan yang gagal sebelum menemukan
bola lampu. Saat seorang wartawan bertanya kepadanya, "*Apa rasanya gagal
seribu kali?*" Edison menjawab, "*Saya nggak gagal seribu kali. Bola lampu
ditemukan dengan seribu langkah*."

*Albert Einstein* tidak bisa bicara sampai berusia 4 tahun dan tidak bisa
membaca sampai usia 7 tahun. Orangtuanya beranggapan bahwa dia abnormal.
Salah satu gurunya mendeskripsikan Einstein dengan, "*mentalnya terlalu
lemot, tidak sosial, dan terus bertualang dalam impian bodoh*." Dia
dikeluarkan dari sekolah dan ditolak masuk ke sekolah politeknik Zurich.
Einstein sangat sedikit belajar bicara dan menulis. Ia bahkan sedikit sekali
belajar matematika.


*Louis Pasteur* hanyalah murid rata-rata di sekolahnya. Ia ranking 15 dari
22 di kelas kimia.


Setelah audisi pertamanya, *Sidney Poitier* dinasehati oleh direktur
casting, "*mengapa kamu tidak berhenti menghamburkan waktu orang lain dan
pergilah keluar sana jadi tukang cuci piring atau apalah gitu?*" Saat
itulah, ia memutuskan untuk membaktikan dirinya dalam dunia akting.


*Henry Ford* gagal dan bangkrut lima kali sebelum dia sukses dengan
mobilnya.

*Stan Smith* ditolak menjadi ball boy untuk Davis Cup karena "terlalu aneh
dan kikuk." Dia tetap aneh dan kikuk, dan memenangkan Wimbledon dan US Open.
Dan, delapan piala Davis.


*RH Macy* gagal dan bangkrut tujuh kali sebelum tokonya merajalela di New
York.

Saat Bell Telephone Company jungkir balik di masa-masa awalnya,
pemiliknya *Alexander Graham Bell* menawarkan seluruh haknya ke Western Union seharga 100,000 USD Penawaran itu ditolak dengan balasan, "*apa manfaatnya mainan elektronik yang ditawarkan perusahaan ini*."


*Michael Jordan* berkata, "*Sepanjang karir Saya, Saya gagal 900 kali
melempar bola. Saya kalah di hampir 300 pertandingan. 26 kali Saya dipercaya
untuk melakukan lemparan kemenangan, dan gagal. Saya gagal dan gagal lagi di
sepanjang hidup Saya. Itulah sebabnya Saya sukses*."


*Walt Disney* dipecat dari jabatannya sebagai editor di sebuah koran, sebab
dianggap "tidak punya imajinasi dan tak punya ide bagus." Dia bangkrut
beberapa kali sebelum membangun Disneyland. Faktanya, taman bermain itu
ditolak oleh kota Anaheim dengan alasan hanya akan mengundang manusia sampah
dan gelandangan.


Saat pertama kali *Jerry Seinfeld* manggung sebagai pelawak profesional, dia
melihat audience, terdiam kaku, dan lupa bahasa Inggris. Dia mencoba
berjuang sekitar satu setengah menit sebelum didepak dari panggung. Dia
kembali lagi malam berikutnya, dan menutup aksinya dengan applause yang
sangat meriah.



18 penerbit menolak menerbitkan buku *Richard Bach*. Macmillan akhirnya
menerbitkan "Jonathan Livingston Seagull" di tahun 1970. Tahun 1975, 7 juta
kopi buku itu beredar, hanya di Amerika saja.


Setelah peran pertamanya sebagai bellboy di film "Dead Heat on
Merry-Go-Round" , *Harrison Ford* dipanggil wakil presiden studio film ke
kantornya. "*Duduklah nak,*" ia berkata. "*Saya akan bercerita. Saat pertama
kali Tony Curtis tampil dalam film, perannya hanyalah mengantarkan sebuah
kantong belanja. Kami melihatnya dan kami langsung tahu bahwa ia adalah
bintang besar.*" Ford membalas, "*Saya kira Bapak melihatnya sebagai kurir
kantong belanja*." Tuan wakil presiden berdiri dan berkata, "*Kamu nggak
ngerti juga ya, kamu nggak ngerti juga... sekarang minggat deh dari sini!*"

Kepala sekolah *Michael Cain* berkata padanya, "Kamu bakal jadi pekerja di
sepanjang hidup kamu." Michael Cain mempekerjakan dirinya dan mendapatkan
dua Academy Award.


*Charlie Chaplin* awalnya ditolak oleh berbagai studio di Hollywood sebab
pantomimnya dianggap "nonsense".


Di SMU, *Robin Williams* terpilih sebagai "Yang Paling Kecil Kemungkinan
Suksesnya".

Decca Records membatalkan kontrak rekaman *The Beatles* dengan alasan, "*Kami
tidak suka suara mereka. Grup band dengan gitar bakal segera punah*."
Setelah itu, Columbia Records juga mendepak mereka.


Tahun 1954, Jimmy Denny, manajer Grand Ole Opry, memecat *Elvis
Presley*setelah satu kali manggung. Mereka bilang ke Elvis, "
*Kamu nggak bakal kemana-mana, nak. Sebaiknya kamu kembali menjadi supir
truk saja*."


*Beethoven* biasa memegang biola dengan cara yang aneh dan lebih memilih
memainkan karyanya sendiri ketimbang memperbaiki tekniknya. Gurunya menyebut
dia sebagai "komponis tanpa harapan". Ia menulis lima simfoni terkenalnya,
dengan telinga yang tuli total.


Sebuah dealer barang seni menolak *Picasso* saat ia ingin numpang berteduh
menyelamatkan lukisannya dari guyuran hujan. Tak lama kemudian dealer itu
bangkrut.

*Van Gogh* hanya berhasil menjual satu lukisan saja di dalam hidupnya.
Itupun, dijual kepada saudara dari temannya seharga 400 franc (sekitar 50
USD). Ini tidak membuatnya berhenti untuk berkarya menghasilkan lebih dari
800 lukisan.


12 penerbit menolak "Harry Potter" karya *JK Rowlings* sebelum sebuah
penerbit kecil setuju menerbitkan "Harry Potter and The Philosopher' s
Stone".


Kolonel *Harland Sanders *ditolak ratusan kali, sebelum KFC-nya ngetop ke
seluruh dunia.


*Daniel Boone* ditanya apakah dia pernah tersesat di tengah hutan. Boone
menjawab, "nggak, tapi pernah sih kesasar tiga hari."


*John Milton* menulis "Paradise Lost" selama 16 tahun setelah ia kehilangan
penglihatannya.

Seorang profesor di MIT membuka kursus "Gagal". Dia melakukannya, katanya,
karena kegagalan adalah pengalaman yang lebih sering terjadi ketimbang
sukses. Dalam sebuah interview seseorang bertanya kepadanya, apakah ada yang
gagal dalam kursusnya itu. Ia berpikir sejenak dan kemudian berkata, "nggak
sih, tapi ada dua yang tidak menyelesaikan. "

*James Sastrowijaya* dari Jakarta, ditolak 20 bank sebelum berhasil
meyakinkan enam bank. Ia kemudian menjadi milyarder properti dengan modal
nol rupiah.


*Masbukhin* si raja voucher, gagal bisnis berkali-kali sebelum menjadi
"Karyawan Ber-Omzet Milyaran".


Toko *Roni Yuzirman* di Tanah Abang terbakar. Ia kini makin berhasil dengan
toko online, "Manet Vision".


Seorang peserta seminar *Tung Desem Waringin* mengaku, "Tiga tahun yang lalu
Saya adalah cleaning service di Golden Truly". Sekarang, Saya punya
Jaguar sendiri.

Tahayul Sepak bola


Berikut ini adalah hal-hal mistik dan dipercaya oleh para penggila bola di seluruh dunia :

Apakah Anda tahu bahwa di Itali setiap tahunnya lebih dari 60.000
kucing warna hitam dibunuh dengan sadis, karena mereka percaya bahwa
kucing warna hitam itu pembawa sial. Kebalikannya di Jerman mereka
percaya, bahwa kambing itu bisa membawa hoki, sehingga setiap adanya
pertandingan bola, sang kambing harus selalu dibawa ke stadion.
Kepercayaan inilah yang dianut oleh klub FC Koeln sejak puluhan
tahun dan sang kambing pun sudah dapat nama khusus ialah Hennes

Pada saat World Cup 1986, tim dari Argentina tidak boleh makan
daging ayam selama tiga minggu, sebab pelatihnya Carlos Bilardo
percaya, bahwa daging ayam itu bisa membawa sial bagi tim nasional
mereka. Sedangkan pada saat WC 2006 di Jerman, semua pemain bola
Perancis yang lahir dibawah bintang Skorpio, tidak diperkenankan
turun ke lapangan. Masalahnya pelatih tim Perancis Ramond Domenech
percaya sekali akan astrologi dan berdasarkan ramalan yang
berbintang Skorpio pada saat itu akan membawa sial.


Pada saat WC 2002; Pelatih Italy Giovanni Trap membawa air suci yang
telah diberkati. Air pemberian dari adiknya seorang biarawati. Air
tersebut selalu dipercikan kepada para pemainnya sebelum pertandingan. Hanya sayangya pada saat mau bertanding lawan Korea air suci tersebut habis, maka wajarlah apabila mereka mengalami kekalahan.



Mohammed Zidan pemain bola dari Mesir yang pada saat ini main untuk
klub Jerman Hamburger SV, sebelum pertandingan harus berdoa terlebih
dahulu di hadapan gawang tempat dimana ia akan bertanding. Dengan
harapan gawang tersebut akan selalu membuka lebar mungkin pada saat
ia menendang bola.


Kebalikannya yang dilakukan oleh Sergio Goycochea mantan penjaga
gawang dari Argentina, sebelum timnya bertanding ia harus
mengencingi terlebih dahulu gawang tempat dimana ia bertanding.

Gerd Muller yang dijuluki sebagai Bom Nasional Jerman, karena ia
tercatat sebagai pencetak gol terbanyak, menganut kerpercayaan
apabila ia main bola harus memakai sepatu nomor 41 atau TIGA nomor
jauh lebih besar. Nomor sepatu yang seharusnya adalah 38, karena ia
percaya; bahwa dengan demikian ia akan bisa lari TIGA jauh kali
lebih cepat. Kebalikannya dengan pemain Austria Johann Buffy
Ettmayer pada saat pertandingan ia ingin menggunakan sepatu yang dua
nomor lebih kecil dari ukurannya.


Kepercayaan takhayul dari para pemain bola maupun pelatihnya itu
bermacam-macam misalnya ada pemain yang tidak mau menggunakan celana
dalam atau kebalikannya menggunakan celana dalam secara terbalik.
Adapula pelatih yang setiap kali pertandingan selalu menggunakan
baju yang sama yang tidak pernah di cuci selama berbulan-bulan,
karena hokinya melekat dibajunya, dan ini baru akan dicuci apabila
mengalami kekalahan. Begitu juga ada pemain yang tidak pernah cukur
jengot selama mereka menang terus, baru dicukur apabila kalah.


Ada juga kepercayaan apabila menginjak rumput stadion harus selalu
menggunakan kaki kanan terlebih dahulu. Penggemar olahraga pasti
tahu siapa Alessandro Del Piero. Dalam sepakbola, nomor punggung di
seragam para pemain bukan sembarang nomor, melainkan sesuatu yang
bisa dibilang 'sakral' dan dimuati kepercayaan, harapan, status,
keyakinan. 10 adalah nomor Del Piero di tim nasional Italia serta di
klubnya, Juventus (Turin). Pemain yang bisa mendapatkan nomor yang
sama di mana pun ia berada hanya pemain yang diakui sebagai 'tak
tergantikan' ; pemain 'kesayangan' publik pecinta sepakbola. Yang
memiliki nomor yg sama 10 adalah Maradona. Banyak orang yang menilai
bahwa angka 13 adalah angka sial, tetapi angka inilah yang selalu
dipakai dan digunakan sebagai pembawa hoki oleh Gerd Muller.


Walaupun demikian hal yang tersebut diatas masih dalam tahapan
wajar; apabila dibandingkan dengan kerpercayaan takhayul yang dianut
oleh para pemain bola di Afrika. Sudah bukan rahasia lagi, bahwa
hampir setiap klub sepak bola disana memiliki Dukun
Pelindung/Santet. Dukun ini tidak kalah pentingnya daripada sang
pelatih. Apabila sang Dukun tidak turut serta dalam petandingan maka
otomatis mental dan Pe-De para pemainnya bisa drop dan akhirnya
kalah.

Misalnya di Ghana para pemain tidak mau naik bis yang telah
disediakan untuk mereka, karena sebelumnya Dukun dari pihak lawan
sudah masuk terlebih dahulu ke dalam bis tersebut. Mereka khawatir
bis itu sudah disantet terlebih dahulu.


Hal serupa terjadi di Nigeria, dimana para pemain bola lebih ikhlas
masuk stadion pakai tangga lewat tembok stadion, karena mereka
percaya pintu gerbang masuk ke stadion sudah disantet terlebih
dahulu oleh pihak lawan. Pengalaman nyata inilah yang diberitakan
oleh Berti Vogts mantan pelatih tim Nasional Jerman dan juga pelatih
tim Nigeria.

Doa sang Jenderal


Pada masa perang dunia kedua, tepatnya bulan Mei Tahun 1952, seorang jenderal kenamaan, Douglas Mac Arthur, menullis sebuah puisi untuk putra tercintanya yang saat itu baru berusia 14 tahun. Puisi tersebut mencerminkan harapan seorang ayah kepada anaknya. Ia memberi sang anak puisi indah yang berjudul "Doa untuk Putraku" Inilah isi puisi tersebut:

Doa untuk Putraku

Tuhanku...

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya. Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.

Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan.

Tetap Jujur dan rendah hati dalam kemenangan.

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.

Seorang Putera yang sadar bahwa mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.

Tuhanku...
Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak.
Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.
Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar
untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.
Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi, sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.



Berikanlah hamba seorang putra yang mengerti makna tawa ceria tanpa melupakan makna tangis duka.

Putera yang berhasrat untuk menggapai masa depan yang cerah

namun tak pernah melupakan masa lampau.

Dan, setelah semua menjadi miliknya...

Berikan dia cukup rasa humor sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh
namun tetap mampu menikmati hidupnya.



Tuhanku...

Berilah ia kerendahan hati...

Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki...

Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna...

Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud, hamba, ayahnya, dengan berani berkata "hidupku tidaklah sia-sia"


Puisi yang ditulis oleh Jenderal Douglas MacArthur tersebut merupakan sebuah puisi yang luar biasa. Puisi itu adalah sebuah cermin seorang ayah yang mengharapkan anaknya kelak mampu menjadi manusia yang ber-Tuhan sekaligus mampu menjadi manusia yang tegar, tidak cengeng, tidak manja, dan bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri.

Seperti contoh sepenggal puisi di atas yg berbunyi: "Janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan." Puisi ini menunjukkan bahwa sang jenderal sadar tidak ada jalan yang rata untuk kehidupan sukses yang berkualitas.

Seperti kata mutiara yang tidak bosan saya ucapkan: "Kalau Anda lunak pada diri sendiri, kehidupan akan keras terhadap Anda. Namun, kalau Anda keras pada diri sendiri, maka kehidupan akan lunak terhadap Anda."

Untuk itu, jangan kompromi atau lunak pada sikap kita yang destruktif, merusak, dan cenderung melemahkan. Maka, senantiasalah belajar bersikap tegas dan keras dalam membangun karakter yang konstruktif, membangun, demi menciptakan kehidupan sukses yang gemilang, hidup penuh kebahagiaan!!

Selamat berjuang!!!

Selasa, 15 Juli 2008

10 SARAN BERSOPAN-SANTUN DALAM BER-EMAIL






 
 
Bagi sebagian besar orang, email tampaknya menjadi rahmat
sekaligus bencana. Email dapat menghemat biaya komunikasi,
terutama pada orang-orang yang jarang berhubungan dengan
kita. Namun, dapat membuat kita menderita dengan menerima
banjir "spam email". Tidak banyak hal yang bisa kita laku
kan untuk menghadapi para "spammers" ini kecuali terus
-menerus melaporkannya pada "network administratur" kita.
Bagaimanapun,dalam melakukan korespondensi pribadi, kita
seyogyanya tetap bersopan-santun untuk menjaga hubungan baik.
Berikut 10 saran bersopan-santun dalam ber-email ria :
1.  Benahi susunan email "forwards" anda. 
Bila anda ingin memforward sebagian atau seluruh
pesan pada pihak lain, maka luangkan sedikit waktu
anda untuk menghapus tanda yang biasanya muncul.
Seperti tanda ">" dsb.
2.  Gantilah "Subject" atau judul email bila topik
pembicaraan anda berubah.
Seringkali setelah saling
bertukar email beberapa kali, topik pembicaraan be
rubah dari aslinya, namun "subject" atau judul email
belum juga diganti. Akan jauh lebih mudah untuk mela
cak email yang masuk bila "subject" disesuaikan dan
dapat mencerminkan isi email yang sedang anda tulis.
3. Hapuslah pesan reply yang tidak perlu. 
Beberapa program email secara otomatis memunculkan isi
email yang terdahulu bila anda sedang membalas/merep
lynya.Ada baiknya anda menghapus pesan tersebut dan
hanya tinggalkan pesan yang benar-benar anda anggap
perlu.
4. Jangan teruskan surat berantai. 
Anda tentu merasa terganggu dan jengkel bila seseorang
mengirimi anda sebuah email tentang humor atau cerita-
cerita,kemudian meminta anda untuk meneruskannya dengan
segera pada 10 teman anda yang lain, atau bila tidak
maka anda akan ketiban sial. Mengapa anda juga bermaksud
mengganggu dan membuat orang lain jengkel bila anda mene
ruskan email semacam ini?Hapus saja dengan menekan tombol
"delete".
5. Hormati privacy orang lain. 
Ini termasuk juga alamat email mereka. Bila anda sedang
mengirim email ke sejumlah orang yang mungkin satu-sama-
lain tidak saling mengenal,gunakan "bcc" atau "blind car
bon copy " agar alamat-alamat email mereka tidak saling
diketahui. Bila anda mudah mengirim email ke banyak
alamat sekaligus tanpa mempertimbang - kan saran ini,
maka bersiap-siaplah untuk dikomplain karena mereka me
nerima spam.
6. Jangan melakukan spam. 
Mungkin saja anda tidak sengaja melakukannya, tetapi
banyak orang tidak menyadari jika mereka menggunakan
alamat-alamat email yang mereka dapat dari "forwarded
email", kemudian menggunakannya tanpa permisi, ini
termasuk bentuk spam.
7. Jangan berteriak-teriak. 
Menulis dengan mengaktifkan huruf besar (tombol
"Caps Lock")dapat diartikan sebagai pertanda kemarahan.
Orang mungkin menganggap anda sebagai pengguna internet
yang tidak baik,atau tidak sopan sama sekali.
8. Jangan mudah "terbakar", over-reaksi, atau terburu-
buru menghapus
suatu email tanpa berusaha memikirkannya
dengan baik.

Dalam bahasa tulis, kita memiliki waktu untuk memikirkan
bagaimana kita merespon atas sesuatu email yang membuat
kita marah. Begitu juga dengan beremail ria. Bila anda
merasa dipenuhi dengan emosi yang kuat, kemudian menulis
balasan dengan emosional pula, maka sebaiknya jangan
keburu anda kirim email tersebut. Simpanlah dulu dalam
"draft folder"selama beberapa hari untuk dibaca ulang.
Banyak persahabatan yang hancur gara-gara terburu-buru
menanggapi suatu email tanpa berusaha memikirkannya
dengan bijaksana.
9. Bersabarlah dalam menunggu "reply". 
Ketahuilah, orang tidak hanya hidup dengan internet.
Mereka mungkin tidak membalas email anda dengan segera.
Masih banyak orang yang men-cek email mereka seminggu sekali.
10. Akuilah bahwa tidak semua orang senang menerima
segala yang anda
anggap lucu.
Jangan terus-menerus mengirimkan sesuatu pada mereka yang
tidak pernah membalasnya, meskipun dengan ucapan terima kasih.

Jangan lupa: Luangkan waktu juga untuk memikirkan apa yang kita
forward -kan dan kepada siapa kita mem-forwardkan suatu email.
Tidak semua orang setuju atau suka dengan materi yang kita forward
kan. Untuk orang-orang tertentu, subyek-subyek tertentu (yang kita
anggap lucu dan menarik atau ringan) bisa jadi sangat sensitif
dan serius!!
 
(diadaptasi dari The Top 10 E-mail Courtesy Suggestions, Zoran 
Todorovich)