Senin, 21 Juli 2008

Tahayul Sepak bola


Berikut ini adalah hal-hal mistik dan dipercaya oleh para penggila bola di seluruh dunia :

Apakah Anda tahu bahwa di Itali setiap tahunnya lebih dari 60.000
kucing warna hitam dibunuh dengan sadis, karena mereka percaya bahwa
kucing warna hitam itu pembawa sial. Kebalikannya di Jerman mereka
percaya, bahwa kambing itu bisa membawa hoki, sehingga setiap adanya
pertandingan bola, sang kambing harus selalu dibawa ke stadion.
Kepercayaan inilah yang dianut oleh klub FC Koeln sejak puluhan
tahun dan sang kambing pun sudah dapat nama khusus ialah Hennes

Pada saat World Cup 1986, tim dari Argentina tidak boleh makan
daging ayam selama tiga minggu, sebab pelatihnya Carlos Bilardo
percaya, bahwa daging ayam itu bisa membawa sial bagi tim nasional
mereka. Sedangkan pada saat WC 2006 di Jerman, semua pemain bola
Perancis yang lahir dibawah bintang Skorpio, tidak diperkenankan
turun ke lapangan. Masalahnya pelatih tim Perancis Ramond Domenech
percaya sekali akan astrologi dan berdasarkan ramalan yang
berbintang Skorpio pada saat itu akan membawa sial.


Pada saat WC 2002; Pelatih Italy Giovanni Trap membawa air suci yang
telah diberkati. Air pemberian dari adiknya seorang biarawati. Air
tersebut selalu dipercikan kepada para pemainnya sebelum pertandingan. Hanya sayangya pada saat mau bertanding lawan Korea air suci tersebut habis, maka wajarlah apabila mereka mengalami kekalahan.



Mohammed Zidan pemain bola dari Mesir yang pada saat ini main untuk
klub Jerman Hamburger SV, sebelum pertandingan harus berdoa terlebih
dahulu di hadapan gawang tempat dimana ia akan bertanding. Dengan
harapan gawang tersebut akan selalu membuka lebar mungkin pada saat
ia menendang bola.


Kebalikannya yang dilakukan oleh Sergio Goycochea mantan penjaga
gawang dari Argentina, sebelum timnya bertanding ia harus
mengencingi terlebih dahulu gawang tempat dimana ia bertanding.

Gerd Muller yang dijuluki sebagai Bom Nasional Jerman, karena ia
tercatat sebagai pencetak gol terbanyak, menganut kerpercayaan
apabila ia main bola harus memakai sepatu nomor 41 atau TIGA nomor
jauh lebih besar. Nomor sepatu yang seharusnya adalah 38, karena ia
percaya; bahwa dengan demikian ia akan bisa lari TIGA jauh kali
lebih cepat. Kebalikannya dengan pemain Austria Johann Buffy
Ettmayer pada saat pertandingan ia ingin menggunakan sepatu yang dua
nomor lebih kecil dari ukurannya.


Kepercayaan takhayul dari para pemain bola maupun pelatihnya itu
bermacam-macam misalnya ada pemain yang tidak mau menggunakan celana
dalam atau kebalikannya menggunakan celana dalam secara terbalik.
Adapula pelatih yang setiap kali pertandingan selalu menggunakan
baju yang sama yang tidak pernah di cuci selama berbulan-bulan,
karena hokinya melekat dibajunya, dan ini baru akan dicuci apabila
mengalami kekalahan. Begitu juga ada pemain yang tidak pernah cukur
jengot selama mereka menang terus, baru dicukur apabila kalah.


Ada juga kepercayaan apabila menginjak rumput stadion harus selalu
menggunakan kaki kanan terlebih dahulu. Penggemar olahraga pasti
tahu siapa Alessandro Del Piero. Dalam sepakbola, nomor punggung di
seragam para pemain bukan sembarang nomor, melainkan sesuatu yang
bisa dibilang 'sakral' dan dimuati kepercayaan, harapan, status,
keyakinan. 10 adalah nomor Del Piero di tim nasional Italia serta di
klubnya, Juventus (Turin). Pemain yang bisa mendapatkan nomor yang
sama di mana pun ia berada hanya pemain yang diakui sebagai 'tak
tergantikan' ; pemain 'kesayangan' publik pecinta sepakbola. Yang
memiliki nomor yg sama 10 adalah Maradona. Banyak orang yang menilai
bahwa angka 13 adalah angka sial, tetapi angka inilah yang selalu
dipakai dan digunakan sebagai pembawa hoki oleh Gerd Muller.


Walaupun demikian hal yang tersebut diatas masih dalam tahapan
wajar; apabila dibandingkan dengan kerpercayaan takhayul yang dianut
oleh para pemain bola di Afrika. Sudah bukan rahasia lagi, bahwa
hampir setiap klub sepak bola disana memiliki Dukun
Pelindung/Santet. Dukun ini tidak kalah pentingnya daripada sang
pelatih. Apabila sang Dukun tidak turut serta dalam petandingan maka
otomatis mental dan Pe-De para pemainnya bisa drop dan akhirnya
kalah.

Misalnya di Ghana para pemain tidak mau naik bis yang telah
disediakan untuk mereka, karena sebelumnya Dukun dari pihak lawan
sudah masuk terlebih dahulu ke dalam bis tersebut. Mereka khawatir
bis itu sudah disantet terlebih dahulu.


Hal serupa terjadi di Nigeria, dimana para pemain bola lebih ikhlas
masuk stadion pakai tangga lewat tembok stadion, karena mereka
percaya pintu gerbang masuk ke stadion sudah disantet terlebih
dahulu oleh pihak lawan. Pengalaman nyata inilah yang diberitakan
oleh Berti Vogts mantan pelatih tim Nasional Jerman dan juga pelatih
tim Nigeria.

Tidak ada komentar: