Senin, 16 Juni 2008

Kemenangan Sepak bola menyerang di Piala Eropa 2008

Empat tahun sudah yunani telah berhasil mempertahankan kedigdayaan mereka memenangkan lambang supremasi tertinggi negara –negara di eropa pada tahun 2004 yang lalu. Dengan mempertontonkan ketahanan, kesabaran dan keuletan yang luar biasa dalam mengadopsi strateg yang jenius dari Otto Renhaegel mereka mengungguli kekuatan-kekuatan tradisional di eropa. Berbagai komentar negatif dan kritik yang pedas mengenai pola permainan dan strategi negatif football tidak menyurutkan kekaguman dari para penikmat sepak bola. Sebagian besar dari mereka berpendapat bahwa dengan komposisi dan materi pemain yang dimiliki yunani sangat beralasan untuk menggunakan strategi bertahan dan memaksimalkan serangan balik serta set piece untuk mencuri gol. Tidak ada larangan dalam sepak bola untuk itu. Selama karier kepelatihan King Otto lebih memprioritaskan memilih pemain-pemain kawakan yang sudah berumur seperti Manfred Burgsmüller (direkrut di umur 35 dan terus bermain sampai 40 di werder bremen), Klaus Allofs ( pada umur 35 th mencetak gol kemenangan Bremen di Winners Cup 1992) dan pemain-pemain yunani yang sudah karatan seperti Trainos dellas, Karagounis, Angelos Bassinas dst karena melihat mereka lebih sabar, matang dan telaten serta tidak mudah terpancing untuk melakukan penyerangan yang merusak pola permainan bertahan yang disyaratkannya.
Piala dunia 2006 juga menjadi monumen kemenangan sepak bola bertahan yang diperagakan oleh Italia. Meski cattenaccio tidak 100% mereka praktekkan lagi namun penggunaan 3 center bek dan 2 gelandang bertahan seakan menjadi kunci dari cattenaccio modern yang diperagakan anak asuhan marcello lippi ini. Tidak seperti yunani yang cenderung membosankan, italia lebih menarik untuk dilihat karena memperagakan teknik-teknik individualis tingkat tinggi dari para pemainnya.
Di tahun 2008 ini di perhelatan Piala Eropa di Austria-Swiss sepak bola bertahan akhirnya ketemu batunya juga. Italia dihancurkan tim orange belanda yang memperagakan kecepatan dan ketajaman luar biasa hasil racikan mantan bomber tersubur belanda Marco van Basten dengan skor 3-0. Keberhasilan sepak bola menyerang yang diperagakan tim oranye ini juga memakan korban favorit perancis yang dihancurkan dengan skor 4-1. Perancis yang tidak pernah memiliki lagi striker nan tajam sejak era Jean Piere Papin masih berkutat dengan tumpulnya barisan penyerang mereka sehingga belanda lagi hanya menambah penderitaan mereka. Italia mencoba bangkit dengan menahan imbang rumania 1-1, pelatih Roberto Donadoni memiliki pertimbangan pemilihan pemain yang aneh dalam pertandingan ini dengan menggunaka 5 pemain baru yang berbeda dari pertandingan pertama. Berkaca dari hal ini dapat disimpulkan kesalahan strategi sudah terbaca sejak pertandingan pertama, pilihan yang lebih aneh lagi adalah saat ketinggalan 1-0 sang pelatih malah memasukkan gelandang Massimo Ambrosini dan penyerang debutan dari udinesse dan tidak menambah daya gedor mereka dengan memasukkan di Natale ataupun mempertahankan del piero. Juara bertahan yunani malah lebih parah lagi dengan menderita kekalahan 0-2 dari swedia dan 0-1 dari Rusia. Bertahan total selama babak pertama dan setengah babak kedua ternyata tidak cukup untuk menahan magis dari ibrahimovic. Tidak mencetak gol sejak 2005 membuat ibrahimovic bagai kesetanan. Barisan 5 pemain belakang yunani akhirnya berhasil dibongkar dengan tendangan jarak jauh pada babak ke dua dan kemudian disusul gol kedua yang cukup untuk mengubur ambisi sang juara bertahan. Tampil dipertandingan kedua melawan rusia dengan canggung karena tidak terbiasa mengadopsi prinsip-prinsip penyerangan membuat sang beruang merah dengan leluasa mengamuk membalas sakit hati mereka atas kekalah dari spanyal 4-1 di pertandingan pertama. Hanya keberuntungan yang membuat mereka hanya kebobolan 1 gol dan mengirim sang juara bertahan pulang lebih awal.
Saya pribadi menjagokan spanyol untuk menjadi juara kali ini. Bukan belanda yang sangat eskplosif ataupun portugal yang sangat tajam di gelaran piala eropa ini, tetapai spanyol. Kenapa karena saya melihat sejak tahun 1986 saya belum pernah melihat spanyol memliki komposisi pemain yang sangat lengkap dan harap dicatat baru kali ini memperlihatkan mentalitas juara yang mengesankan. Kemenangan atas rusia dan swedia dengan gol di menit akhir menjadi bukti dari mentalitas ini. Semangat tak kenal menyerah yang diperagakan membuat saya terpikat. Belum pernah spanyol mengesankan seperti ini. Spesialis jagoan di babak penyishan namun melempem di putaran final menjadi predikat mereka selama ini. Ketidak hadirian raul gonzalez tidak mengurangi kekuatan mereka karena el capitano real madird itu hanya terbukti perkasa dtingkat klub dan babak penyisihan/kualifikasi saja. Kekompakan, kebersamaan dan kolektivitas mereka perlu diajungi 2 jempol. Inilah generasi sepak bola menyerang spanyol yang baru dan mengesankan. Untuk pembuktiannya kita lihat kiprah mereka selanjutnya.Tim mana jagoan anda?

Tidak ada komentar: